Menjadi menarik itu gaperlu ribet! Review buku: How to Be Interesting (in 10 simple steps)
- Farhan M. Rinardi
- Apr 10, 2020
- 2 min read
Updated: Apr 30, 2020

Pertama kali saya melihat buku ini adalah ketika pertengahan tahun 2010-an ketika saya masih kelas 3 SMP. Saat itu, buku ini ada diantara rak-rak buku yang terjual paling laris. Cover bukunya begitu mencolok saat itu yaitu berwarna kuning dengan tulisan ungu. Tentunya hal tersebut bukanlah hal yang sengaja melainkan punya tujuan untuk menarik calon pembaca. Saya pun salah satunya yang kena jebakan marketing tersebut. Sebelum membeli, kebiasaan saya adalah untuk mencari buku yang terlebih dahulu telah disobek oleh orang iseng di belakang buku paling depan. Dan ternyata, isi buku tersebut lebih menarik daripada covernya.
Buku ini Bohong!!
Loh kenapa bohong? Tadi diatas nyebutinnya menarik, isinya, covernya, bla bla bla nya kok tapi sekarang bilang bohong? Ya bohong, soalnya disini bukan dengan sepuluh langkah, tapi dalam 267 halaman isinya merupakan nasihat padat tentang bagaimana caranya menjadi menarik dan bukan Cuma dalam 10 langkah sederhana! 10 langkah sederhana disini lebih seperti tema besarnya saja dan tidak ada pembahasan yang konkrit tentang tema besar ini.
Semuanya tentang menjelajahi hal baru
Buku ini revolusioner karena isinya yang tidak biasa: Diagram! Ya, semua nasihat dalam buku ini mengandung diagram yang unik dan menarik. Jessica Hagy benar-benar mengimplementasikan cara menjadi menarik yang dimulai dari bukunya sendiri. Sebagai pembaca, kita benar-benar seperti harus menjelajahi buku ini karena diagram tersebut.
Pada intinya, sang penulis menginginkan buku yang diterbitkan pertama kali pada Oktober 2013 ini agar menjadi buku yang benar-benar dapat menghipnotis pembacanya agar menjadi orang yang menarik. Mulai dari cover, isi, sampai pesan-pesannya.

Kesimpulan?
Terlepas dari keunggulan-keunggulan yang telah disebutkan diatas, buku ini punya beberapa kelemahan pula seperti misalnya ada beberapa bahasa yang sulit dimengerti, mungkin memang ada kesulitan dalam teknis penerjemahannya karena mungkin dari bahasa aslinya (inggris) memiliki kosa kata gaul yang tidak dapat diartikan dalam Bahasa Indonesia.
Meski demikian, buku ini tetap layak dibaca. Meskipun lebih condong seperti buku yang sangat pantas untuk ekstrovert karena nasehatnya terlihat lebih condong kearah sana, buku ini masih bisa dinikmati bagi mereka yang pendiam. Menurut saya pribadi, buku ini haruslah dibaca satu hari satu halaman sehingga nasehatnya yang banyak itu bisa diingat dan di praktekkan saat itu juga. Apalagi pada saat karantina Covid 19 seperti sekarang, buku ini sangat cocok untuk dibaca supaya nanti bisa dipraktekkan ketika wabah Corona ini sudah hilang dari Indonesia maupun dari dunia.
Comments